Wi-Fi adalah sebuah teknologi terkenal yang memanfaatkan peralatan
elektronik untuk bertukar data secara
nirkabel (menggunakan gelombang radio) melalui sebuah jaringan
komputer, termasuk koneksi Internet
berkecepatan tinggi. Wi-Fi Alliance
mendefinisikan Wi-Fi sebagai "produk jaringan wilayah lokal nirkabel
(WLAN) apapun yang didasarkan pada standar Institute of
Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 802.11".[1]
Meski begitu, karena kebanyakan WLAN zaman sekarang didasarkan pada standar
tersebut, istilah "Wi-Fi" dipakai dalam bahasa Inggris umum sebagai
sinonim "WLAN".
Sebuah alat yang dapat memakai Wi-Fi (seperti komputer pribadi, konsol
permainan video, telepon pintar, tablet,
atau pemutar audio digital) dapat terhubung dengan sumber jaringan seperti
Internet melalui sebuah titik akses jaringan nirkabel. Titik akses
(atau hotspot) seperti itu
mempunyai jangkauan sekitar 20 meter (65 kaki) di dalam ruangan dan lebih
luas lagi di luar ruangan. Cakupan hotspot dapat mencakup wilayah seluas kamar
dengan dinding yang memblokir gelombang radio atau beberapa mil persegi — ini
bisa dilakukan dengan memakai beberapa titik akses yang saling tumpang tindih.
"Wi-Fi" adalah merek dagang Wi-Fi Alliance dan nama merek untuk
produk-produk yang memakai keluarga standar IEEE 802.11.
Hanya produk-produk Wi-Fi yang menyelesaikan uji coba sertifikasi interoperabilitas Wi-Fi
Alliance yang boleh memakai nama dan merek dagang "Wi-Fi CERTIFIED".
Wi-Fi mempunyai sejarah keamanan yang berubah-ubah. Sistem enkripsi
pertamanya, WEP, terbukti mudah ditembus. Protokol
berkualitas lebih tinggi lagi, WPA dan WPA2, kemudian ditambahkan. Tetapi,
sebuah fitur opsional yang ditambahkan tahun 2007 bernama Wi-Fi Protected Setup
(WPS), memiliki celah yang memungkinkan penyerang mendapatkan kata sandi WPA
atau WPA2 router dari jarak jauh dalam beberapa jam saja.[2] Sejumlah
perusahaan menyarankan untuk mematikan fitur WPS. Wi-Fi Alliance sejak itu
memperbarui rencana pengujian dan program sertifikasinya untuk menjamin semua
peralatan yang baru disertifikasi kebal dari serangan AP PIN yang keras.
Spesifikasi
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11.
Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu:
- 802.11a
- 802.11b
- 802.11g
- 802.11n
Spesifikasi b merupakan
produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk
yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.
Di banyak bagian dunia, frekuensi
yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan izin
dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a
menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya
lebih sempit, lainnya sama.
Versi Wi-Fi yang paling luas dalam
pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi
pada 2.400 MHz sampai
2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing
5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:
- Channel 1 - 2,412 MHz;
- Channel 2 - 2,417 MHz;
- Channel 3 - 2,422 MHz;
- Channel 4 - 2,427 MHz;
- Channel 5 - 2,432 MHz;
- Channel 6 - 2,437 MHz;
- Channel 7 - 2,442 MHz;
- Channel 8 - 2,447 MHz;
- Channel 9 - 2,452 MHz;
- Channel 10 - 2,457 MHz;
- Channel 11 - 2,462 MHz
Secara teknis operasional, Wi-Fi
merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja
pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network). Dengan kata lain,
Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat
telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi
kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.
Karena perangkat dengan standar
teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi
2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan
Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16
diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di
sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Tingginya animo masyarakat
--khususnya di kalangan komunitas Internet-- menggunakan teknologi Wi-Fi
dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para
pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu
direpotkan dengan kabel.
Konsekuensinya, pengguna yang ingin
melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa
PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana
terdapat access point atau hotspot.
Menjamurnya hotspot di tempat-tempat
tersebut --yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet
bahkan orang perorangan-- dipicu faktor kedua, yakni karena biaya
pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika
Serikat.
Peningkatan kuantitas pengguna
Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan
dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot
yang di kota-kota besar dunia.
Beberapa pengamat bahkan telah
memprediksi pada tahun 2006, akan terdapat hotspot sebanyak 800.000 di
negara-negara Eropa, 530.000 di Amerika Serikat dan satu juta di negara-negara
Asia.
Keseluruhan jumlah penghasilan yang
diperoleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dari bisnis Internet berbasis
teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun 2003 diperkirakan berjumlah 5.4 trilliun
dollar Amerika, atau meningkat sebesar 33 milyar dollar Amerika dari tahun 2002
(www.analysys.com).
Wi-fi
Hardware
Hardware Wi-Fi yang ada di pasaran
saat ini ada berupa :
thanks atas infonya
BalasHapusjoosss,..
BalasHapusthanks comentnya gan
BalasHapusok ok aku mengerti...
BalasHapusbagus artikelnya
BalasHapus